Benarkah Cinta Itu Buta?

Tampaknya ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa ungkapan Shakespeare tentang cinta buta itu memang benar adanya. Ya, cinta itu memang buta karena cinta adalah apa yang kita rasakan, dan bukan apa yang kita lihat.

Ungkapan "Love is Blind" berasal dari drama karangan Shakespeare, Merchant of Venice. Awalnya ini hanya dianggap sebagai kata-kata kiasan yang melukiskan bahwa saat jatuh cinta semua hal terasa indah, sekalipun ada hal-hal buruk yang terjadi.

Namun kini, penelitian para ilmuwan di University College London yang dipublikasikan dalam jurnal Neurolmage mengungkapkan bahwa ada alasan ilmiah yang membuktikan bahwa orang-orang yang jatuh cinta ini memang benar-benar "buta". Penelitian ini membuktikan bahwa saat Anda sedang terlibat hubungan cinta yang romantis maka aktivitas saraf yang berhubungan dengan penilaian sosial kritis terhadap orang lain dan juga emosi negatif akan tertekan.

Ketika Anda jatuh cinta, saat itulah saraf ini bekerja, dan kebutuhan otak untuk menilai karakter seseorang serta hal-hal negatif tentang pasangan pun akan menurun. Karena penilaian karakter dan emosi negatif menurun maka yang berkembang adalah penilaian tentang hal-hal yang positif dan manis-manis tentang dirinya. Anda bersedia untuk memberikan semua cinta dan kasih Anda untuknya. Ini adalah cinta yang Anda rasakan, dan bukan Anda lihat.

Kondisi ini memang memungkinkan seseorang untuk rela melakukan apa pun demi orang yang dicintainya tanpa pikir panjang, sekalipun hal ini berbau negatif. Inilah yang membuat citra cinta itu buta menjadi buruk. Tak jarang hal ini dikaitkan dengan nafsu.

Namun, persepsi cinta buta ini tak melulu negatif kok. Sebenarnya ungkapan "cinta itu buta" menggambarkan sebuah proses dan cara alami dari dalam diri yang membuat Anda bisa  mengungkapkan rasa cinta kepada orang lain dengan tulus dari dalam hati, bukan karena apa yang Anda lihat dari dirinya. Sebuah perasaan cinta yang tulus dan tak bersyarat.

Mungkin hal ini bisa diibaratkan dengan sebuah ciuman romantis. Ketika Anda mencium pasangan yang dicintai seromantis mungkin, biasanya mata Anda pasti tertutup. Secara tak langsung ini adalah esensi dari cinta itu buta. Anda tidak harus melihat orang yang dicintai untuk tahu bahwa Anda mencintai mereka.

Anda menerimanya dan mencintainya karena Anda yakin pada hati Anda yang penuh cinta untuknya. Anda mencium mereka dengan sepenuh hati, tanpa takut, dan dengan tulus. Dan inilah nilai sebenarnya dari ungkapan cinta itu buta.

Sumber

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Benarkah Cinta Itu Buta?"