Pemimpin juga Manusia, Boleh “Nakal”
Seorang pemimpin sepatutnya menjadi panutan tim kerja dan kolega. Namun, pempimpin juga manusia, ada kalanya ingin santai dan menikmati makan siang lebih lama di tengah minggu kerja.
Memang benar, ketika Anda sudah berada di posisi pemimpin, berarti memiliki kewajiban untuk memberikan contoh yang baik dan terpuji. Semakin tinggi jabatan dalam puncak piramida organisasi, semakin gerak gerik Anda menjadi perhatian orang. Kesalahan dan kekhilafan lebih mudah terlihat dan menjadi sasaran empuk untuk dijadikan bahan pembicaraan, baik secara terang-terangan atau dibelakang punggung kita.
Maka dari itu, jika ingin “nakal” di kantor, diperlukan strategi cantik dan cerdas. Intinya, sesekali nakal boleh saja, tetapi Anda harus bisa mengendalikan perilaku tersebut supaya jangan menjadi kebiasaan. Sebab, itulah awal dari kehancuran karier banyak orang sukses di dunia.
Aturan “nakal” 1
Di berbagai jenis pekerjaan, pasti ada masa supersibuk dan masa penurunan beban kerja. Bagi tim keuangan, periode hectic terjadi pada akhir bulan atau masa tutup buku menjelang akhir tahun yang memerlukan fokus dan ekstra energi. Keteladanan kita sebagi pimpinan atau manajer, jelas jadi ujian saat menghadapi masa-masa genting. Bila sukses melewatinya, sah-sah saja kalau ingin rileks dan kerja lebih santai, misalnya datang agak siang ke kantor atau pulang lebih awal dari biasanya.
Aturan “nakal” 2
Meski satu tim, pekerjaan Anda sebenarnya tidak selalu membutuhkan tatap muka dengan anak buah atau rekan kerja lainnya secara intensif. Di kantor yang menganut fleksibilitas waktu kerja, karyawan diperbolehkan untuk mengerjakan pekerjaan dari manapun, asalkan outputpekerjaannya selesai tepat waktu. Sebagai pimpinan, yang paling penting bila sedang berhalangan hadir secara fisik, usahakan agar tetap bisa dihubungi, setidaknya lewat telpon,chat, SMS, atau surel (surat elektronik).
Aturan “nakal” 3
Membatalalkan atau menjadwal ulang janji meeting dengan tim internal masih bisa ditolerir. Namun, membatalkan janji meeting yang disepakati dengan klien adalah “dosa besar”, ini namanya Anda menciptakan masalah yang sebenarnya tidak perlu. Anda tentu tidak ingin anggota tim menelantarkan atau mengorbankan hubungan baik dengan klien. Bahkan, bila kondisi sakit sekalipun, sebagai pempimpin Anda tetap harus memastikan bahwa kebutuhan klien tidak terabaikan.
Aturan “nakal” 4
Saat ingin mencuri waktu “me time” dengan pulang lebih awal, jangan sampai tindakan tersebut jadi
merugikan orang lain, misalnya membuat anggota tim yang sudah punya rencana kerja lain jadi harus melakukan pekerjaan dobel karena mengambil alih tugas Anda.
merugikan orang lain, misalnya membuat anggota tim yang sudah punya rencana kerja lain jadi harus melakukan pekerjaan dobel karena mengambil alih tugas Anda.
Aturan “Nakal” 5
Pernah mendengar kutipan honesty is the best policy? Lebih baik sampaikan secara jujur pada anggota tim bahwa Anda tidak bisa hadir ke kantor untuk urusan pribadi, daripada mencari-cari alasan atau mengada-ada pergi ke klien, tapi kemudian ketahuan berbohong.
Sumber : http://female.kompas.com/read/2014/03/24/0643472/Pemimpin.juga.Manusia.Boleh.Nakal.Asal.
0 Response to " Pemimpin juga Manusia, Boleh “Nakal”"
Posting Komentar