Pria Zaman Sekarang Gemar Beramal

Walau sering dicap sebagai tukang selingkuh, tidak bertanggung jawab, dan malas merapikan apa pun yang mereka sentuh, menurut hasil studi, ternyata kaum pria zaman sekarang atau disebut juga pria milenium memiliki budi pekerti yang positif, kepedulian yang tulus, serta rasa empati yang tinggi terhadap isu sosial dan kesejahteraan sesamanya.

Setelah menuntaskan survei yang melibatkan 2.000 responden, World Vision mengungkapkan bahwa pria milenium yang berusia di kisaran angka 18–34 tahun gemar memberikan sumbangan dan donasi secara anonim. Ah... betapa mulianya para pria ini!
Lebih rinci lagi, hasil survei memaparkan sebanyak 56 persen pria milenium tidak pelit beramal. Data ini berbanding terbalik dengan jumlah kaum perempuan yang hanya mencapai 37 persen. Namun, perilaku positif ini tidak berlaku pada pria yang berusia 35 tahun ke atas karena, berdasarkan hasil survei, persentase kebiasaan beramal di rumpun usia tersebut terbilang rendah.
Pria milenium yang tengah membaca informasi ini pasti sedang tersipu-sipu, tetapi tunggu dulu.... Dalam urusan beramal, mungkin pria patut diberikan pujian. Tetapi, ketika berbicara soal keadilan antarsesama, pria dan wanita memiliki kepedulian yang sama tinggi!
Persamaan hak menikah pasangan sejenis merupakan isu yang paling didukung oleh generasi milenium, baik pria maupun wanita. Menurut survei, bentuk dukungan yang mereka berikan berupa uang, waktu, dan tenaga. Pada tahun 2011, sebanyak 63 persen generasi milenium secara sukarela membantu kampanye hak menikah pasangan sejenis.
“Berdasarkan apa yang kami pelajari dari hasil survei World Vision, kami menyebut generasi milenium ini sebagai 'Generasi yang Disepelekan'," ujar Chery DeBruler, Gift Catalog Specialist di World Vision.

Pandangan meremehkan yang demikian sangatlah disayangkan. Hal ini seperti yang dituturkan oleh DeBruler lebih lanjut, “Padahal, generasi milenium inilah yang menjadi motivasi kami dalam memperjuangkan hak-hak kaum minoritas dan mereka yang dikucilkan. Mereka membantu kami tanpa pamrih, baik dalam hal advokasi, sebagai relawan, dan penggalangan dana. Pada waktu sebelumnya, mereka kerap memimpin kampanye kami mengenai berbagai isu global, seperti AIDS dan kelaparan. Bagi kami, generasi milenium adalah contoh penerus dunia yang memiliki belas kasih nyata. Bukan cuma di mulut, mereka membuktikannya lewat tindakan.”

Subscribe to receive free email updates: